BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Selasa, 13 Juni 2017

STRATEGI EMERGENCY EXIT

APAKAH UANG 50 JUTA CUKUP UNTUK MEMBUKA SALON PLUS PLUS?
Kacau nih pak. Kacau. Saya dulu ikuti strategi yang diajarkan oleh pak AW dengan memasukkan MPT (mitra pemilik tanah) kedalam struktur kepengurusan PT. Saya juga sudah mengkondisikan AD ART dimana untuk jual beli harus dilakukan oleh 2 direktur, yang salah satunya adalah direktur yang merupakan wakil dari MPT. Ini malah anaknya MPT yang jadi direkturnya mbalelo ...

"Mbalelo gimana? Koq mirip kisah ketoprak saja ..."

Minggu lalu MPT mau kasbon 150 jt. Katanya buat modalin anak perempuannya buka usaha salon. Saya tidak mau berikan kasbon, karena jatuh tempo bayar tanah masih 6 bln lagi. Dan cashflow proyek sedang dalam kondisi tidak sehat.

"Wow, salon. Itu salon beneran atau salon spa plus plus?"

Aduh, please deh pak AW, yang serius. Saya pusing berkonflik dengan MPT, malah pak AW concern ke urusan salonnya.

"Dimana masalahnya? Dia ajukan kasbon, dan anda tidak mau berikan. Ya sudah, itu sudah betul."

Tapi dia tak mau menanda tangani 2 AJB yang disodorkan ke dia. Cuma mau tanda tangan jika permintaan kasbonnya disetujui. Jadi dia menyandera 2 AJB sebagai bargaining. KPR konsumen tak bisa cair sebelum ditanda tangani aktanya.

"Eehh, kasar amat mainnya. Harus diberi pelajaran itu. Boleh tahu berapa besar saham pemilik tanah di PT?"

Bagian dia cuma 20%. Saya 30%, pemodal 50%.

"Begini, buat surat undangan RUPS dengan agenda mengubah susunan direksi dan AD ART. Maksudnya anak pemilik tanah akan dikeluarkan dari posisinya sebagai Direktur. Dan untuk selanjutnya penanda tanganan AJB cukup dilakukan 1 orang direktur saja. Tanpa harus melibatkan anak MPT yang jadi direktur di PT. Supaya semuanya lancar."

Astaga! Mana mau dia dicoret dari jabatannya. Pasti MPT tidak setuju.

"Menurut AD ART, apabila dalam RUPS tidak bisa terjadi musyawarah mufakat, maka dilakukan voting. Jika hasil voting ternyata 80 (50+30) melawan 20, maka suara terbanyak bisa mengambil keputusan. MPT boleh tidak setuju anaknya dicopot dari jabatan direktur, tetapi secara legal formal RUPS tetap sah."

Hahaaaa ... keren. Saya paham dengan penjelasan pak AW. Jadi kalau dia tetap bersikeras tak mau menanda tangani AJB, giliran saya mengancam dia mau menggelar RUPS untuk mencopot dia dari jabatan direktur. Ini jurus canggih dan smart. Saya yakin dia bakalan mikir untuk tetap mbalelo.

"Yeah, begitulah kira kira. Bukan kita mau jahat, tapi dia dulu yang memulai konflik dan mau menang sendiri. Jangan merasa bersalah jika terpaksa mengambil tindakan itu. Kita tidak mendzolimi MPT, karena hak nya 20% tetap ada. Kita cuma mengambil kebijakan strategis supaya pelaksanaan proyek tidak terganggu."

Setuju pak. Mungkin sebagai bukti bahwa sebenarnya kita tak ingin berkonflik dengan MPT, saya akan berikan kasbon tapi cuma sebesar 50 jt saja.

"Nah, bagus itu. Tapi apakah uang 50 jt cukup untuk buka salon plus plus?"

Yeah, pak AW payah. Ngomongnya tentang salon plus plus lagi.

(Itu namanya strategi EMERGENCY EXIT. Jurus jurus lainnya diajarkan di workshop Perguruan Kungfu Properti. Kelas terdekat TGL 8 - 9 Juli 2017 di Yogya. Daftar ke sdr Eko di WA 0853 8543 4168).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis