BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Rabu, 08 Juli 2015

SALAM 86, PAK HAJI !!


BERSINERGI MELAKUKAN EKSEKUSI


Sudah jadi komitmen saya kepada keluarga besar Perguruan Kungfu Properti, bahwa jika mereka mendapatkan opportunity dan kesulitan didalam proses eksekusi maka saya siap mendukung dan berpartisipasi. Inilah gunanya silaturahmi, yaitu bisa bertukar informasi dan berbagi opportunity, supaya sama-sama dapat rejeki.

Saat pertama kali diberi informasi ini melalui email, respon saya lambat karena load sedang padat. Tapi haji Iwan dan haji Muchlid yang mendapatkan opportunity itu memang saya akui sangat gigih memperjuangkannya. Saya dihubungi via telepon dan whatsapp, diminta waktu untuk menemui saya di Yogya. Akhirnya mereka berduapun mengunjungi saya ke Yogya.

Membeberkan tentang opportunity lahan seluas 1,9 ha yang bisa dibayar lunak 3 th tanpa DP dan tanpa bagi laba. Bercerita tentang kesiapan seorang pemodal yang sudah menyiapkan investasi 1 milyar untuk membiayai proyek ini.

Lho, lahan sudah ditangan, modal tersedia. Lalu apalagi yang mereka butuhkan sehingga merasa perlu menggandeng saya masuk ke opportunity tersebut yang seharusnya bisa dieksekusi sendiri? Rupanya mereka sudah memulai proyek selama 7 bln, sudah memakai budget 700 jutaan untuk urus perencanaan, perijinan, buka kantor (sewa tempat dan beli peralatan), penimbunan lahan (ini yang menyedot budget paling gede). Ternyata proyek tak bisa bergerak secara signifikan sesuai rencana. Terjual juga cuma 1 unit. Mereka kuatir waktu berjalan terus dan proyek tidak selesai.

Hal yang membuat saya tertarik adalah lokasinya yang terletak di jln Hikmah Banua (akses langsung ke jln Pramuka KM6 Banjarmasin). Itu lokasi masih di kota. Kebetulan saya cukup paham kota Banjarmasin.

Ok deh. Informasi sudah cukup. Saya putuskan untuk pergi ke Banjarmasin. Saya akan naik pesawat Sabtu malam 4 Juli 2015 dan aktivitas survei lahan bisa dilakukan hari minggunya. Saat saya sudah pegang tiket pesawat yang jadwal mendarat jam 22.15, saya kirim ke haji Iwan sambil bertanya apakah saya akan dijemput di airport? Ada jawaban pendek; "86 pak."

Saya tidak paham arti 86, dan juga tak ingin merepotkan haji Iwan yang saya dengar istrinya sedang hamil tua dan sedang menunggu detik-detik proklamasi. Jadi saat saya mendarat di bandara Noor Syamsudin, coba tengok kanan kiri koq tidak ada penjemputan, saya mampir ke sebuah cafe di bandara. Minum kopi disitu, kemudian naik taxi menuju hotel Jelita yang sudah kami reservasi.

Saat tiba di hotel dan sudah masuk kamar, baru ada pesan masuk berbunyi: "Suhu AW, kami sudah menunggu di bandara." Lho, ternyata saya dijemput. Rupanya salam 86 dari pak haji itu berarti dia bisa menjemput saya. Sementara saya memahami lain akibat tak ada kalimat penegasan bahwa haji Iwan bisa menjemput saya. Hahaha ...., ada miskomunikasi. Akhirnya miskom tersebut ditebus dengan acara makan bersama di Lontong Orari yang terkenal lezat.


Hari minggu saya survei lahan. Bagus lokasinya. Akses mudah, dan berada di kawasan perumahan. Pokoknya lahan ini FEASIBLE untuk dikembangkan. Data pesaing juga sudah ditangan. Langsung kami lanjut dengan membuat ACTION PLAN secara detail di kantor proyek. Beberapa murid Perguruan Kungfu Properti yang lain asal Banjarmasin ikut merapat untuk mengikuti prosesi pembelajaran meski tidak tergabung di proyek tersebut.


Selesai sudah. Action Plan secara detail sudah dibuat, lengkap dengan budgeting infrastruktur dll. Kami sempat optimis dengan proyeksi laba 10 milyar. Tapi setelah dikomparasi dengan harga kompetitor, kami putuskan untuk mereduksi profit demi harga jual yang lebih kompetitif. Proyeksi laba diturunkan menjadi 6,7 milyar. Harga jual kami 20% lebih murah dibanding Bunyamin Residence (pengembang besar) dan 12% lebih murah dibanding pengembang di lokasi yang sama.

Untuk permodalan, sepertinya masih harus diinject lagi kisaran 1 milyar. Akan ditawarkan kepada MPM (mitra pemilik modal) lokal dengan kondisi setor 1 milyar dapat laba 700 - 800 juta dalam waktu 2 tahun. Atau diusahakan datangnya modal dengan strategi kadal buntung ala PKP. Jika MPM lokal tak ada yang masuk, akan saya carikan dari luar dengan kekuatan jaringan yang saya miliki. Total profit yang harus kami bagikan kepada pemodal lama dan pemodal baru cuma 35% saja. Sisanya 65% milik kami sebagai MPK (mitra pemilik keahlian).

Yess!! Ini namanya sinergi. Kebersamaan kami didalam komunitas properti membuat kami sama-sama memiliki opportunity guna meraih rejeki. Haji Muchlid dan haji Iwan mampu melakukannya. Anda juga bisa. Berminat belajar ilmu properti dan punya komunitas luar biasa yang saling mendukung seperti kami? Hubungi kami ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis