BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Sabtu, 16 November 2013

SAYA BENAR BENAR APES, KENA FITNAH DAN PEMBUNUHAN KARAKTER

TEKNIK BERIKLAN EFEKTIF 
DENGAN JURUS STOPPING POWER


Jin Properti - "Om AW, mau jadi Akhmad Fathanah seri selanjutnya ya?" Pagi hari jam 06.30 ada BBM masuk dengan kalimat seperti itu. Saya cuekin karena tidak paham maksudnya, dan berpikir itu hanya ulah orang iseng saja.

Tak sampai 15 menit ada SMS masuk dari seorang teman; "Woiiii, keren abis sekarang bos AW sudah punya bini 4, kenalin dong bini nomer 2 s/d 4. Pasti muda-muda dan cantik."

Tuing-tuing, mendadak indera jin saya berdering dengan keras. Apa-apaan nih? Koq ada yang menyebut nama Akhmad Fathanah dan sekarang menuduh istri saya ada empat. Gila benerrrr. Saya penasaran banget.

Usut punya usut, setelah menanyai pihak yang BBM dan SMS saya (pagi itu ada 11 BBM dan SMS sejenis yang masuk), baru saya paham bahwa pagi itu ada iklan berukuran cukup besar di harian Suara Merdeka Semarang dengan bunyi sensasional seperti ini;

KAYA RAYA ISTRI EMPAT, Jadi Developer Perumahan Modal Dengkul. Sebuah iklan berukuran 3 x 100 mmk dengan foto saya terpampang disitu, terbit di Suara Merdeka halaman 2 edisi 15 Nopember 2013.

Demi topan badai, selama ini saya merasa sudah gila, ternyata murid saya ada yang lebih gila lagi melebihi kegilaan saya. Saking gilanya sampai bikin saya mau pingsan akibat tak kuat menahan akulturasi dari rasa malu berbaur rasa marah pagi itu.

Sobat properti, sebulan lalu salah seorang murid workshop saya (kelas hotel Metro Semarang) menemui saya dan menawarkan diri menjadi EO dengan konsep bagi hasil untuk menggelar workshop lagi di bulan Desember. Sebelumnya mau dilakukan preview terlebih dahulu di pertengahan Nopember 2013. Supaya acaranya sukses dan mendapatkan banyak peserta, EO tersebut memang memasang iklan di koran.

Pada Rabu sore 13 Nopember 2013, EO tersebut menghubungi saya kalau baru saja kirim email berisi draft iklan preview atau seminar. Dia minta revisi dan koreksi atas materi iklan. Berhubung sore itu saya sedang super sibuk, maka saya tanpa membuka email apapun langsung menjawab singkat; "Oke, silahkan dilanjut". Pikir saya bunyi iklannya paling begitu-begitu saja seperti pada umumnya.

Hari Kamis 14 Nopember 2013 iklannya diorder, dan hari Jumat 15 Nopember 2013  iklannya terbit. Bunyinya sensasional fenomenal sekaligus bikin emosional. Benar-benar pembunuhan karakter, karena seakan-akan saya diumumkan terang-terangan ke publik sudah punya bini 4. Sialan, menjatuhkan reputasi. Mau klarifikasi kemana? Yang baca ada ratusan ribu orang, dan yang jelas saya yang asli orang Semarang pasti punya banyak kenalan di Semarang.

Saat saya dengan marah mengajukan komplain kepada EO, dengan enteng pihak EO menjawab bahwa dia sudah konfirmasi ke saya, dan saya menjawab "Oke, silahkan dilanjut". Itu dianggap sebagai persetujuan atas konsep materi iklan. Padahal saya teledor tidak pernah membuka email tersebut. Benar-benar blunder.

Terpaksa saya harus rela menerima segala konsekwensi dari iklan ini. Yang tahu nomer HP dan PIN BB saya dan tak sungkan bertanya pasti saya jelaskan sebagai klarifikasi. Tapi mungkin ribuan yang lain hanya membaca, terkejut, tertawa, dan menyimpannya didalam hati, dan berpikir saya benar-benar sudah punya bini 4. Ampuuuun DJ !!!

Sobat properti, saya memang selalu mengajarkan bahwa jika beriklan pilhlah judul yang memiliki STOPPING POWER. Judul yang unik, menggelitik, dan mampu menyita atensi dari pembacanya untuk sejenak tertegun dan penasaran, lalu terjebak membaca materi lanjutannya. Jika pembaca sudah terjebak membaca materi iklan, artinya semua konten iklan kita berhasil didelivery ke benak konsumen. Tujuan kita beriklan tercapai.

Iklan yang unik dan punya STOPPING POWER, akan mendapatkan lebih banyak atensi dari pembacanya. Makin banyak pembaca, makan besar peluang produk anda dibeli oleh konsumen. Kenapa? Karena konsumen hanya membeli produk yang mereka ketahui. Tentu saja produk yang memiliki benefit dan sesuai kebutuhan konsumen.

Pihak EO yang juga eks murid workshop saya tersebut saya akui memiliki kemampuan menciptakan headline iklan yang sangat powerfull. KAYA RAYA ISTRI EMPAT melalui BISNIS PROPERTI MODAL DENGKUL. Edaaan, ini judul powerfull banget. Sayang sekali dibawah judul itu harus ada foto saya yang sedang bergaya pakai jas. Persepsi publik akan mengarah kepada saya sebagai oknum properti yang punya bini 4. Saya benar-benar apes.

Meski judulnya punya Stopping Power, ada satu kaidah yang lupa diaplikasikan oleh murid saya tersebut, yaitu tidak ada hubungan antara judul dengan isi. Padahal saya juga mengajarkan JURUS SEREMPETAN, dimana bunyi judul harus ada korelasi dengan kontennya. Bisa korelasi dalam 1 kata, korelasi dalam 1 kalimat, atau korelasi dalam 1 paragraf. Yang penting ada serempetannya. Kalau sekedar bikin judul bombastis tanpa ada benang merah dengan kontennya, rasanya pembaca akan bias memahami maknanya.

Pelajaran #1
Iklan yang baik adalah yang mampu menarik perhatian pembacanya. Judul yang punya STOPPING POWER akan mendapatkan atensi lebih banyak dari pembacanya daripada yang judulnya biasa saja. Iklan preview workshop diatas sukses membuat banyak pihak tersenyum penasaran dengan judulnya KAYA RAYA ISTRI EMPAT, meski berbau fitnah dan pembunuhan karakter kepada pembicaranya.

Pelajaran #2
Iklan yang baik adalah yang mampu mendelivery semua benefit dari produk yang ditawarkannya. Iklan preview workshop diatas juga menyebutkan semua benefit yang akan diperoleh para peserta seminar properti, yaitu diajarkan cara memulai dan cara menjalankan bisnis properti.

Pelajaran #3
Iklan yang baik adalah yang ada unsur membujuk konsumen untuk segera membeli produk (barang/jasa) yang sedang dipasarkan. Dan iklan preview workshop diatas mengaplikasikannya dengan baik, sebagaimana kalimat "Segera Angkat Telepon".

Pelajaran #4
Iklan yang baik dilarang lebay. Dan iklan preview workshop tersebut melanggar aturan ini. Lihat saja kalimat "10 Penelpon Pertama Dihibur Artis Ibukota". Wkwkwkwkw, ini benar-benar lebay. Meskipun demikian, saya suka gayanya beriklan. Saya cuma bingung bagaimana cara EO menghadapi konsumen yang menagih janji dihibur artis ibukota.

Pelajaran #5
Jangan pernah memberikan approval tanpa anda benar-benar pernah membuka, membaca, dan mempelajari sebuah materi atau draft apapun yang dikirimkan kepada anda. Bisa blunder seperti kasus yang saya alami ini.

Pelajaran #6
Jika anda benar-benar sudah sukses menjadi pengusaha properti dan kaya raya, jangan pernah deh sampai punya bini 4 seperti headline iklan lebay diatas. Mana tahan coy? Bisa goyang dengkul anda karena kebanyakan begituan.


Anda tertarik mengikuti preview workshop properti dengan trainer Jin Properti Ari Wibowo pada tanggal 23 Nopember 2013 di Hotel Grand Saraswati (jln. Singosari Raya Semarang) dengan biaya 75.000 saja??? Daftar saja buruan, call 024 - 7017 3808.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis