BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Minggu, 17 Juni 2012

JUANCUUUK TENAN !!!

JUANCUUUK TENAN !!!
Menjual Sensasi Pedas


AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Usai mengajar workshop di Surabaya, panitya penyelenggara mengajak saya makan malam. Saya diberi pertanyaan seperti ini; "Pak Ari suka sensasi pedas apa tidak?". Saya jawab suka banget sih tidak, tapi doyan dan siap mencoba.

Akhirnya saya dibawa ke SPH (Surabaya Plaza Hotel). Saya pikir mau diajak kuliner di warung-warung tepi jalan, ternyata justru masuk ke hotel berbintang. Kami masuk ke restorannya. Pengunjungnya ramai, dan kebanyakan datang berombongan. Anehnya, semua menyantap menu yang sama, yaitu nasi goreng. Padahal disitu menjual aneka menu.

Rupanya menu paling top markotop disitu bernama NASI GORENG JANCUK. Satu porsi nasi goreng jancuk seharga Rp 98.000.-, dimana wujudnya berupa nasi goreng 1 wajan (penggorengan) kecil yang bisa disantap 5-7 orang, ditambah 1 pot es teh manis. Lauknya cuma rajangan telur goreng dan kerupuk. Rasanya sungguh pedas sepedas-pedasnya, sehingga siapapun yang makan akan megap-megap kepedasan, lalu berteriak; "Jancuuuuuuk tenan .. !!".

Sungguh, sensasi pedasnya benar-benar spesial. Dijamin perut anda mules dan panas. Dan anehnya, justru sensasi pedas ini yang jadi keunggulan serta DIFFERENSIASI dari restoran di SPH (Surabaya Plaza Hotel) tadi. Aneh ya?

Sobat properti, usai makan terus terang saya berpikir kenapa nasi goreng yang pedasnya minta ampun dan bikin lidah kalang kabut seperti itu bisa ngetop? Apakah benar KONTENnya yang kuat? Atau justru KONTEKSnya yang lebih kuat? Kontennya nasi goreng. Konteksnya restoran di hotel berbintang.

Jika bayar Rp 98.000 bisa makan minum 7 orang di restoran hotel berbintang, pastilah ini 'konteks' yang luar biasa. Kursinya empuk, AC nya dingin, ruangannya nyaman.

Dan dari raut muka yang saya rekam dari para pengunjung, mereka makan kepedasan tapi sambil haha hihi dan mukanya cerah. Tak jarang saya dapat kesan bahwa diantara satu rombongan mereka, setidaknya ada 1 atau 2 orang yang baru pertama kali diajak makan disitu, dan diperkenalkan sensasi pedas nasi goreng jancuk. Keberhasilan ngerjain orang sampai megap-megap kepedasan rupanya menjadi keasyikan tersendiri.

Jadi nasi goreng jancuk adalah potret kesuksesan menjual produk kuliner dengan mengkombinasikan KONTEN sensasi pedas dengan KONTEKS tempat yang nyaman.

Sobat properti, pelajaran yang bisa kita tarik adalah bahwa sebuah produk yang memiliki sesuatu yang khas, sesuatu yang berbeda dibanding produk sejenis lainnya, niscaya akan mendapat kesan di benak konsumennya. Terkadang yang khas itu agak nyeleneh (unik), tapi jika memberi manfaat bagi konsumen, pasti akan disukai.

Dengan pertimbangan bahwa manusia di jaman socmed (social media) ini suka narsis, maka saya punya ide di setiap unit guest house GODHA INN yang disewakan kepada umum nanti akan saya buatkan zona khusus yang saya namai FOTO CORNER. Disitu ada meja mimbar kecil dengan balutan batu alam, dimana didepan meja mimbar ada tulisan seperti ini;

Aku ning YOGYA
Kowe ning ngendi?


Bahkan mungkin akan saya buat dalam 2 versi bahasa lainnya.

Gue di YOGYA
Lo dimana?

I'm in YOGYA Indonesia
Where are you?


Foto Corner akan saya desain unik dan menarik, sehingga akan menggoda setiap orang untuk berpotret ria disitu, dan kemudian menjadikan foto disitu sebagai Profil Picture di BB, atau meng-uploadnya di facebook, twitter dll.

Nah, tanpa sadar saat mereka berfoto di mimbar, belakang mimbar adalah logo besar GODHA INN yang mau tak mau akan ikut terekam gambarnya dan dipublikasi gratis kemana-mana. Ini ide yang sederhana, tapi jika direspon dengan baik oleh naluri narsis para pengunjung, niscaya sensasi foto corner ini akan menjadi differensiasi kuat dari GODHA INN.

Saya tidak kuatir menuliskan ide ini, dan nanti dicuri idenya serta lebih dahulu diimplementasikan oleh pihak lain. Karena saya memiliki mental berkelimpahan dan suka membagikan ide kepada banyak orang supaya bermanfaat.

Jadi KONTEKS yang kuat berupa guest house modern dengan kualitas setara hotel bintang 3 tetapi bertarif miring, yang dikombinasi dengan KONTEN kenyamanan ruangan serta hal-hal unik seperti Foto Corner adalah daya tarik yang akan menjadi andalan kami memasarkan GODHA INN kepada wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung di kota Yogyakarta.

Anda ingin memiliki Guest House 5 atau 7 kamar di GODHA INN Yogya? Hubungi saja ; 087832511888 / 087731057888 / 0817174301.

Ada refund uang muka 100% dan jaminan sewa 24 bulan dengan harga menarik.

TUKAR GULING DENGAN SETAN


TUKAR GULING DENGAN SETAN
Benefit Mengatasi Handicap


AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Bisnis penginapan di kota Yogya ternyata sangat variatif. Mulai dari hotel, guest house, home stay dll, semua menyajikan benefit serta level pelayanannya masing-masing. Saya yang saat ini sedang mengembangkan proyek guest house di 3 lokasi di Yogya bersama beberapa MPM (mitra pemilik modal), sedang getol mensurvei penampilan beberapa penginapan yang dianggap pantas jadi referensi.

Atas referensi seorang teman, saya mensurvei dan mencoba bermalam di sebuah guest house yang bernama RUMAH MERTUA. Katanya tempatnya asyik dan menyajikan suasana etnik khas pedesaan orang Jawa. Tarifnya Rp 440.000/malam untuk kamar standar (grade terendah). Katanya itu tarif peak season, kalau tarif normal Rp 350.000.

Soal akses menuju lokasi, hmm .., terus terang susah. Dari jalan Palagan yang searah menuju Hotel Hyatt Yogya, nanti kita belok gerbang kampung yang kecil jalannya dengan jalan berkelak kelok kisaran 1,5 km. Bahkan setelah sorenya check in, dimalam harinya saat mau balik ke hotel saya nyasar jalannya karena kurang perhatian dengan signboard penunjuk arah yang dipasang.

Sampai di lokasi, sampai dengan parkir didepan Rumah Mertua, saya masih under estimate karena belum ada sesuatu yang istimewa. Facade Rumah Mertua biasa-biasa saja. Nah, baru saat kaki melangkah masuk ke reception, terasa nuansa khas tradisional Jawa yang sangat menyengat. Ornamennya semua kayu, dengan tata perabot yang nJawani banget.

Masuk kedalam kamar, kita mendapati perabot dengan dominasi ornamen bambu. Mulai dari dipan, nakas, meja koper, sampai table lamp, semua dari ornamen bambu.

Nah, yang paling asyik menurut saya justru suasana diluar kamar tidur. Ruang makannya asyik, karena meja kursinya kayu semua. Katrooook banget, ndeso banget. Mirip rumah nenek saya di desa (mertua saya orang kota). Dan yang lebih asyik lagi adalah view dari ruang makan, ada taman indah dengan point of interest sebuah pohon besar yang cukup rimbun. Juga ada kolam renang kecil tapi ditata secara kaidah estetika. Asyik buat nyebur. Saat malam hari, lampu-lampu tradisional yang dipasang ditepi kolam renang menimbulkan kesan romantis.

Sobat properti, pelajaran apa yang bisa ditarik dari kasus Rumah Mertua diatas? Bahwa sekalipun produk kita memiliki kelemahan (handicap), akan tetapi jika kita mampu menciptakan keunggulan kompetitif berupa DIFFERENSIASI dengan level benefit yang kuat, bisa dipastikan produk kita tetap menarik di mata konsumen. Rumah Mertua itu aksesnya jauh kedalam dan susah dicari lho, tapi okupansinya tinggi. Bahkan ada turis bule yang juga menginap disitu nampak asyik dan enjoy.

Seorang teman yang mau mengembangkan lahan di daerah Krukut Depok dengan lahan yang punya sisi sepanjang 100 m berhimpit jalan, akan tetapi dibelakang dan sampingnya nempel kuburan, minta advise soal handicap kuburan ini. Saya jawab bahwa sepanjang kita mampu menciptakan benefit yang kuat di mata konsumen, maka keberadaan kuburan itu akan diabaikan. Apalagi punya sisi lebar 100 m yang berhimpit jalan, itu semua bisa dibangun ruko yang akan mendatangkan atmosfir komersial yang identik dengan keramaian. Dan setan-setan kuburan sangat alergi dengan keramaian. Bisa-bisa suatu saat justru setan tersebut mendatangi kita dan menawarkan lahannya untuk ditukar guling jadi perumahan.

Pelajaran kedua dari kasus Rumah Mertua adalah bahwa konsumen yang puas selalu akan sukarela memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk merasakan pengalaman visual yang sama dengan apa yang pernah dialami oleh mereka. Saya yakin teman saya yang menyarankan saya mencoba Rumah Mertua bukanlah saudara dari pemilik Rumah Mertua, tapi karena dia puas saat berada disana, maka dengan sukarela dia merekomendasikan saya mencoba bermalam disana.

Apakah saya puas? Kalau tidak puas, saya tidak akan menuliskan artikel ini. Karena blog saya dibaca puluhan ribu orang, dan memaksa saya beriklan gratis bukanlah hal yang mudah. Rumah Mertua layak saya iklankan gratis karena memang saya puas stay disana.

Saya makin pede dengan 3 lokasi GODHA INN (baca; Godain) yang sedang saya kembangkan di Yogya. Jika lokasi Rumah Mertua yang nyelempit di kampung dan bikin orang nyasar saja bisa disukai pengunjung, apalagi lokasi GODHA INN (baca; Godain) yang saya kembangkan relatif strategis dan mudah dicari. Kota buangeeet coy, bukan masuk kampung.

Rumah Mertua tarif kamarnya tidak murah, yaitu Rp 350.000/malam. Sedangkan tarif bermalam di GODHA INN (baca; Godain) saya rencanakan hanya Rp 150.000/malam atau maksimal Rp 195.000/malam. Kalau peak season naik jadi Rp 250.000/malam. Itu artinya GODHA INN menciptakan keunggulan kompetitif dengan jurus COST LEADERSHIP.

Yang kedua, meski pakai label INN (penginapan) dan tarifnya murah, akan tetapi ukuran ruangan kamar di GODHA INN (baca; Godain) cukup luas, yaitu rata-rata 3x5 m. Dan kualitas perabotnya juga hampir setara dengan hotel bintang 3. Paling-paling bedanya hanyalah kami tak menempatkan kulkas di tiap kamar. Tapi tiap 7 kamar ada 1 kulkas bersama yang ditempatkan di lobby. Perabot kelas bintang 3 adalah DIFFERENSIASI yang kami rencanakan guna menciptakan keunggulan kompetitif lainnya.

Jika jurus Cost Leadership dan Differensiasi sudah saya rencanakan untuk GODHA INN, berarti tinggal 1 jurus lagi yang perlu diaplikasikan, yaitu jurus Focus. Dengan aplikasi 3 jurus tersebut, kami berharap GODHA INN akan mendapat tempat di hati pengunjungnya. GODHA INN direncanakan launching paling lambat Mei 2013.

Oh ya, masih terbuka kesempatan bagi anda menjadi investor dan memiliki guest house 5 kamar atau 7 kamar di GODHA INN Yogyakarta, yang diberi jaminan sewa menggiurkan selama 24 bulan. Minat? PING me !!!

Kontak ; 087832511888 / 087731057888 / 082123848616
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis