BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Jumat, 20 Januari 2012

NAGA AIR MINUM KOPI

NAGA AIR MINUM KOPI
GONG XI FA CAI


ARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Salah satu murid Perguruan Kungfu Properti memberi kabar bagus bahwa dia sudah mendapatkan sebuah hot prospek lahan 5.000 m2 di kota Surabaya. Harga lahan @ 300.000/m2, sudah sertipikat, dan pemilik tanah hanya minta DP 50 juta saja. Sisanya dibayar bertahap sesuai laju penjualan. Profit sharingnya bersedia diberi 30% saja. Harga per meter Rp 300.000 tersebut adalah sesuai harga pasaran disana.

Yang luar biasa, hot deal ini diperoleh hanya di kesempatan ke 4 dalam usahanya hunting lahan. Karena murid Perguruan Kungfu Properti ini sebenarnya core bisnisnya trading, dan niatan diversifikasi ke bisnis properti dilakukan serius tapi santai. Itu kata dia. Maksudnya dia serius masuk bisnis properti tapi agak santai hunting lahan. Dan dia bersyukur di prospek ke 4 mendapatkan hotdeal.

Padahal angka 4 dalam bahasa mandarin adalah 'si'. Dan 'si' dalam bahasa mandarin juga berarti 'mati'. Biasanya kurang bagus konteksnya. Tapi dia justru mendapatkan hoki (keberuntungan) di prospek ke 4. Ini sebuah antithesis.

Masalah serius yang dia kuatirkan adalah soal adanya permintaan dari pemodal yang minta modal harus dikembalikan 100% dalam waktu 12 bulan. Oh, rupanya selain berhasil menggandeng MPT (mitra pemilik tanah) dia juga berhasil menggandeng MPM (mitra pemilik modal) dengan investasi sebesar 1M yang dikompensasi dengan profit sharing 35% dari laba proyek. Mantap, ini berarti penggenapan semua ajaran di Workshop Cara Gampang Jadi Pengembang. MPT + MPM + MPK = Proyek. That's great!! Bertindak sebagai MPK (mitra pemilik keahlian) adalah dirinya sendiri.

Sobat properti, saya tidak akan menyajikan hitung-hitungan Action Plan di artikel ini. Tapi saya hanya ingin memberikan gambaran bahwa sebenarnya kekuatan daya serap pasar terhadap proyek kita itu ada rasio parameternya. Saya biasanya pakai rumus seperti ini;

Kelas Real Estate = 1 tahun 1 hektar
Kelas RSH = 1 tahun 2 hektar

(Keterangan; Jika kita mengembangkan perumahan kelas real estate, setiap 1 tahun minimal mampu memasarkan lahan seluas 1 hektar).

Jika kita berani mengambil sebuah lahan untuk dijadikan proyek, tetapi daya serap pasarnya dibawah rasio diatas, itu berarti secara investasi tidak cukup layak untuk dikembangkan. Akan terlalu lama energi dan waktu kita tersedot disana. Waktu berjalan terus, usia kita makin bertambah, apakah kita mesti menunggu sekian lama untuk mendapatkan hasilnya? Dalam kasus diatas, kalau lahan 0,5 hektar saja tidak yakin mampu diselesaikan dalam waktu 12 bulan, lebih baik opportunity itu dilepas saja.

Tapi dalam kasus diatas, sebenarnya yang saya lihat hanyalah berupa kegamangan dan ketidakyakinan dari seorang pemula di bakal proyek properti perdananya. Sepanjang proyek tersebut memiliki Action Plan dan Marketing Plan yang bagus, saya yakin bisa berjalan mulus. Kalau cuma 1/2 hektar mestinya bisa dieksekusi dalam waktu 12 bulan. Malah syukur-syukur selesai 8-10 bulan. Meski biasanya dalam hal ini ada 'iddle time' kisaran 2 bulan untuk perencanaan dan perijinan.

Dalam kondisi normal, saat 60-70% dari luasan lahan efektif yang dipasarkan sudah dilakukan AJB, biasanya 100% modal kerja sudah bisa dikembalikan. Ini adalah titik krusial dalam konteks hubungan emosional kita dengan MPM (mitra pemilik modal). Momentum disaat modal dikembalikan itu akan membuat investor merasa nyaman. Setidaknya resiko terbesar yang dia tanggung berupa lenyapnya investasi sudah terlampaui. Kue Ranjang Naga Air, hati senang modalnya cair.

Setelah kita mampu membuat MPM (mitra pemilik modal) merasa 'nyaman' dengan dikembalikannya modal, tahap selanjutnya adalah membuat MPM merasa 'happy' dengan menerima pembagian laba, yang bisa direalisasi dari sisa 30-40% lahan efektif yang belum AJB PPAT. Ini peribahasanya; Naga Air Minum Kopi, laba cair investor happy.

Singkat kata meskipun saya belum tentu dilibatkan dalam proses eksekusi lahan tersebut, khususnya dalam hal pembuatan Action Plan dan Marketing Plan, tetapi jika dimintai advise apakah proyek 5.000 m2 tersebut diperkirakan sanggup mengembalikan modal milik investor dalam waktu 12 bulan, saya cuma komentar singkat; Hajarrr bro !!! Ora wedi turah wani. (25DCAE68)

------------------

WORKSHOP PROPERTI 2 HARI
HANYA Rp. 500.000

Belajar ilmu properti ternyata tak mahal biayanya. Hanya Rp 500.000 untuk ikut workshop 2 hari berlabel CARA PINTER JADI DEVELOPER, tgl 10 -11 Maret 2012 di Hotel Oasis Amir, Senen Jakarta.

Ini adalah workshop yang mengajarkan kepada anda tahapan demi tahapan menjadi pengembang properti, dan membekali anda dengan basic skill yang sangat aplikatif bernama ACTION PLAN (bussiness plan) dan MARKETING PLAN.

Meskipun tarifnya murah, ini bukanlah workshop properti abal-abal, tapi instrukturnya adalah Ir. ARI WIBOWO, praktisi properti yang berpengalaman selama 17 tahun, dan pernah menggelar workshop sejenis puluhan kali di Jakarta, Depok, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Malang, Kediri, Semarang, Yogya, Solo dll.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang profil trainer, silahkan buka blog: http://ariwibowojinproperti.blogspot.com atau www.kompasiana.com/AriWibowoJinProperti

Jadwal bayar dan nominal bayar;

16 - 25 Jan 2012 = Rp 500.000 (*)
26 - 31 Jan 2012 = Rp 750.000
1 - 10 Pebr 2012 = Rp 1.000.000
11 - 20 Peb 2012 = Rp 1.250.000
21 - 28 Peb 2012 = Rp 1.500.000
1 - 10 Mar 2012 = Rp 1.750.000
11 Mar 2012 = Rp 2.000.000

(*) Harga promo Rp 500.000 otomatis tak berlaku jika jumlah pendaftar sudah mencapai 20 org pertama.

Pembayaran disetor ke;

Rek BCA cab. Ungaran
a/n ARI WIBOWO
A/C 222 0365789

Rek BII cab. Purwokerto
Via ATM Bersama ke A/C 1173204242
a/n ARI WIBOWO

Bukti setor/transfer disimpan setelah sebelumnya diemail ke; ari_kinerja@yahoo.co.id

Informasi dan pendaftaran ke;
sdr. Deano 024 7032 3000
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis