BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Senin, 23 April 2012

JANGAN PASANG GAMBAR LIONEL MESSI

Promosi Kreatif
JANGAN PASANG GAMBAR LIONEL MESSI
AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Tak bisa dipungkiri, demam El Clasico antara Barcelona melawan Real Madrid tanggal 22 April 2012 kemarin menyedot perhatian banyak orang di dunia termasuk Indonesia. Tua muda pria wanita, tertarik dengan partai tersebut. Apalagi didalamnya ada 2 pemain terbaik di dunia, yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Saya melihat di social media (facebook dan twitter) sangat marak. Bahkan banyak contact BB profil picturenya terkait dengan atmosfir El Clasico. Ternyata sepakbola memiliki penggemar yang luar biasa besarnya. Iklan di TV saat tayangan El Clasico slotnya penuh. Ratingnya juga tinggi meski digelar dini hari saat jam tidur.

Sobat properti, di Indonesia jumlah penggemar olahraga sepakbola sangat besar dan melimpah. Apalagi untuk event-event berkelas seperti Piala Dunia, Piala Eropa, dan Liga Champion Eropa. Atraksi mereka sangat ditunggu-tunggu.

Nah, kenapa anda tak memanfaatkan potensi tersebut menjadi ide promosi anda? Tahukah anda bahwa bulan Juni 2012 mendatang akan digelar Piala Eropa di Ukrania - Polandia? Ini adalah event akbar yang hanya kalah gebyarnya dari Piala Dunia.

Buat saja sebuah selebaran kecil yang bisa masuk ke saku atau dompet, berisi event Piala Eropa tersebut. Berisi pembagian grup, jadwal pertandingan, skema road to final, dan jadwal siaran langsungnya di TV mana. Info ini bentuknya kecil dalam beberapa bagian yang bisa dilipat-lipat. Misalnya 3 halaman bolak balik (total 6 halaman).

Info produk properti kita ditempatkan di 2 halaman atau 3 halaman sesuai kebutuhan. Pilih selling point terbaik yang sedang menjadi program promosi anda. Dengan cara itu, promo kita akan didelivery dengan baik ke konsumen. Kenapa? Karena kita berharap selebaran info tersebut tidak dibuang melainkan disimpan oleh orang yang menerimanya.

Jika kita membagikan leaflet atau flyer, harapan terbesar hanyalah dibaca oleh pihak yang menerima pembagian. Setelah dibaca kemungkinan besar dibuang. Bagi yang merasa perlu info lanjutan, mereka akan menghubungi nomer telepon yang tertera disitu, kemudian membuang leaflet/flyer.

Akan tetapi jika yang anda bagikan adalah berisi Info Piala Eropa, apalagi kemasan layoutnya menarik, ada kemungkinan materi promo tersebut akan disimpan lebih lama oleh penggemar sepakbola yang juga calon konsumen kita. Dan tentu saja segala info benefit produk properti yang anda pasarkan juga diterima oleh mereka. Jika sampai mereka tertarik, pasti mereka akan datang atau menelpon kantor pemasaran. Gotcha! Kena deh sasaran promosi kita.

Saya pernah mencobanya saat dulu ada pagelaran Piala Dunia. Dan hasilnya cukup efektif lho. Kenapa anda tidak mencobanya sekarang? Ingat; Jangan pasang gambar Lionel Messi, karena dia tidak ikut Piala Eropa, hehe ... Pasang saja gambar Cristiano Ronaldo, dijamin mantap.

Rabu, 11 April 2012

INGAT HANTU INGAT KUNTILANAK

INGAT HANTU INGAT KUNTILANAK
Positioning Di Benak Konsumen

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Ada banyak jenis hantu atau setan yang kita kenal. Ada tuyul yang kecil gundul dan telanjang. Ada hantu pocong yang terbungkus kain kafan dan kepalanya terikat. Ada banaspati yang tubuhnya berbalut api. Ada tengkorak yang berwujud rangkaian tulang belulang. Ada gendruwo yang mukanya menyeramkan dan acak-acakan serta giginya besar.

Tahukah anda hantu apa yang paling terkenal dan langsung hadir di benak manusia jika kita menyebut kata hantu? Jawabnya adalah; KUNTILANAK. Hasil survei terhadap ratusan responden (di Indonesia) menyebutkan bahwa ketika bicara soal hantu, otak kebanyakan orang akan memunculkan sosok perempuan bermuka pucat, berambut panjang tak beraturan, dan berbaju putih. Dan itu adalah sosok Kuntilanak.

Jadi bisa disimpulkan; bicara hantu sosok yang muncul di benak manusia adalah sosok kuntilanak. Tak pernah terjadi saat kita bicara hantu, bayangan yang muncul adalah pria berambut cepak dan bertindik, atau perempuan berambut poni dengan baju pink corak polka dot. Lazimnya bayangan manusia soal hantu sangat stereotip, yaitu; wanita, bermuka pucat, berambut panjang acak-acakan, jubah warna putih.

Ingat hantu ingat kuntilanak. Ingat kuntilanak ingat hantu. Memang jenis hantu bermacam-macam dan bukan hanya kuntilanak, tapi bicara hantu yang terbayang dan muncul di benak manusia (kebanyakan) adalah kuntilanak.

Sobat properti, jika produk properti anda adalah produk yang muncul di benak konsumen saat mereka mau membeli produk properti, maka bersyukurlah anda. Itu artinya tingkat awareness produk anda di benak konsumen sudah berada di stadium akut. Ingat properti ingat produk anda. Ingat produk anda ingat properti.

Bagaimanakah caranya anda bisa menanamkan brand produk properti anda di benak konsumen, kuncinya ada 2, yaitu;

1. BERBEDA
2. ADA DIMANA-MANA


Ad.1. BERBEDA
Artinya produk anda memiliki differensiasi. Ada sesuatu yang unik. Misal; namanya unik yaitu NJUR ASYIK PARK. Artinya perumahan di kota Cianjur yang asyik dan memiliki banyak taman (park). Nama yang easy spelling easy listening karena nyerempet-nyerempet dengan film Jurassic Park yang sangat terkenal itu.
Konsepnya adalah perumahan yang mengekspos banyak 'taman asyik' sebagai benefit unggulan yang ditawarkan kepada konsumen. Lebih dari sekedar taman biasa yang lazimnya ada di sebuah perumahan. Lansekap dijadikan pembeda dengan kompetitor, sehingga terjadi keunggulan kompetitif.

Ad.2. ADA DIMANA MANA
Jika produk anda memiliki benefit yang lebih baik dibanding kompetitor, maka benefit tersebut harus dikomunikasikan dan dipublikasikan kemana-mana. Sebarkan info mengenai benefit tersebut, sehinga info mengenai benefit tersebut ada dimana-mana. Tanpa diekspos dan dikomunikasikan ke konsumen, benefit yang dimiliki produk anda tak akan pernah menjadi keunggulan kompetitif. Deliver your product benefit to consument.

Sobat properti, secara sederhana ingin saya sampaikan bahwa supaya brand produk properti anda tertanam di benak (persepsi) konsumen, yang harus anda lakukan adalah; menciptakan benefit yang menjadi pembeda (differensiasi) atas pesaing anda, lalu komunikasikanlah dan sosialisasikanlah benefit itu ke publik supaya mereka tahu bahwa produk anda memiliki benefit yang tidak dimiliki para pesaing.

Dengan cara itu produk anda akan berada di benak konsumen. Seperti persepsi orang yang menempatkan sosok kuntilanak di urutan pertama saat kita menyebutkan hantu. Maka sungguh beruntungnya anda jika brand produk perumahan anda akan muncul di urutan #1 jika konsumen sedang berpikir mengenai produk perumahan.

Produk yang dikenal dengan baik oleh konsumen memiliki peluang sangat besar untuk dibeli oleh konsumen. Dan produk yang dikenal baik adalah produk yang tertanam di benak konsumen.

Senin, 09 April 2012

PROMOSI PROPERTI DI TRAFFIC LIGHT

PROMOSI PROPERTI DI TRAFFIC LIGHT

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Jika anda membawa mobil dan memasuki kota Semarang khususnya diseputar kawasan Simpang Lima, jangan heran jika disebuah traffic light akan dijumpai seseorang yang secara khusus memohon kaca jendela mobil anda untuk dibuka, dan kemudian menyerahkan 1 leaflet berisi promo produk makanan lumpia, yang merupakan makanan khas kota semarang.

Lumpianya adalah produk brand tertentu, yang alamatnya di jalan Gajahmada Semarang. Leafletnya ukuran 1/3 kwarto, kertasnya agak tipis, full colour, dan mempromosikan makanan lumpia dengan berbagai citarasa.

Sudah setahun lebih promosi membagikan leaflet di traffic light tersebut mereka lakukan, dan masih terus dilakukan. Bagi warga kota Semarang bahkan sudah hafal dengan aktivitas tersebut. Bahkan di dashboard mobil saya secara khusus saya simpan 1 leaflet lumpia, sehingga ketika petugas pembagi leaflet lumpia tersebut datang menghampiri, maka leaflet lumpia tersebut saya acung-acungkan sebagai respon bahwa saya tak perlu diberi lagi.

Luar biasa ya? Saya rela menyimpan 1 leaflet di dashboard mobil sekedar untuk merespon aksi pembagian leaflet lumpia di traffic light. Jadi di otak saya sudah hafal banget bahwa yang membagi-bagikan leaflet di traffic light seputaran Simpang Lima itu adalah toko lumpia. Tempat pembagian berpindah pindah, mulai dari jalan Pandanaran, jalan Ahmad Yani, atau jalan Gajah Mada. Semua diseputar Simpang Lima.

Sobat properti, promosi membagikan leaflet bukanlah aktivitas promosi berbudget mahal. Jika cetak 1 rim leaflet biayanya Rp 350.000, kita sudah mendapatkan 3 x 500 = 1500 lembar leaflet ukuran 1/3 kwarto. Kalau dalam sehari targetnya membagikan 1000 leaflet maka dalam 1 bulan diperlukan 30.000 leaflet dengan biaya cetak Rp 7.000.000. Ditambah honor pembagi leaflet dengan asumsi Rp 1.000.000 sebulan, maka total budget sebulan untuk promosi membagi leaflet ini memakan budget Rp 8.000.000,-

Jangan remehkan promosi yang sepertinya ecek-ecek dan kurang bonafid ini. Buktinya saya bukan sekedar tahu persis apa produk dan brand yang dipromosikan, bahkan sampai-sampai saya mengenali cara promosinya. Jadi otak saya merekam brand, merekam produk lumpia, dan merekam cara promosi membagi-bagikan leaflet di traffic light tersebut.

Cara ini pernah saya coba dan efektif. Kuncinya cuma ada 2, yaitu jangan dilakukan secara sporadis dan temporary, dan jangan diserahkan kepada tenaga part timer.

Maksudnya, jangan cuma melakukan selama 3-4 hari saja dan setelah itu berhenti. Tapi lakukanlah secara kontinyu dan periodik (misal; 1 bulan penuh), mulai jam 07.00 s/d 19.00. Dengan cara itu penyebaran akan merata karena secara teori kemungkinan (probability) kita hanya mencari kesempatan 1 orang melewati sebuah titik tertentu atau ruas jalan tertentu, minimal 1x dalam sebuah bulan berjalan, maka dia akan mendapat informasi mengenai produk kita.

Dan jangan dilakukan secara serabutan dengan membayar seseorang yang tak bisa dipegang tanggung-jawabnya. Misal; anda comot pengamen atau pedagang asongan atau tukang parkir, dan memberikan mereka segepok leaflet untuk dibagikan. Pada saat anda mengulurkan ongkos membagi leaflet, mereka akan menerimanya. Pada saat anda masih berada disitu dan mengawasi kinerja mereka, mereka akan mengerjakan tugasnya. Tapi siapa yang berani menjamin mereka tetap bekerja sesuai order pada saat anda sudah pergi? Bisa-bisa sisa segepok leaflet dimasukkan tong sampah, dan itu artinya anda membuang biaya sia-sia.

Saya menyarankan anda memakai tenaga honorer tetapi sudah  memiliki kontrak kerja untuk waktu tertentu dengan perusahaan anda. Minta mereka memakai uniform (seragam) yang mengekspos produk dan brand anda, dan tugaskan mereka di titik traffic light yang strategis. Kalau perlu di leaflet tersebut ada stempel atau tanda khusus, yang akan dikenali jika si penerima leaflet datang ke kantor pemasaran membawa leaflet bertanda khusus tersebut.

Buatlah aturan main bahwa jika ada seorang konsumen yang datang ke kantor pemasaran sambil membawa leaflet yang dibagi-bagikan di traffic light, maka ada extra bonus untuk petugas pembagi leaflet (misal) Rp 2.500 per konsumen yang datang ke kantor pemasaran. Ini adalah cara untuk memotivasi pembagi leaflet agar membagikan tugasnya dengan benar dan efektif.

Oh ya, jika ternyata aktivitas ini terpantau oleh petugas Dispenda dan kemudian anda diminta membayar retribusi iklan dan melakukan perforasi untuk setiap lembar leaflet yang dibagi-bagikan di traffic light, silahkan anda penuhi aturan tersebut. Anda jangan meniru kebiasaan buruk saya yeah? Yaitu hanya melakukan perforasi ke sejumlah kecil leaflet saja, padahal yang dibagikan jumlahnya banyak.

Demikian artikel ini saya tulis, karena saya sendiri menganggap cara promosi ini efektif dan recommended. Cukup dilakukan 1 bulan saja, tak perlu kontinyu sepanjang tahun seperti yang dilakukan toko lumpia di Semarang. Selamat mencoba !!

Selasa, 03 April 2012

Negoisasi Tanah : JADILAH TAICHI MASTER

JADILAH TAICHI MASTER
Seni Negoisasi Dengan Pemilik Tanah

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Pernah lihat film Taichi Master yang dibintangi oleh Jet Lee? Asyik dan seru filmnya. Filosofi ilmu taichi itu digambarkan seperti kita menerima pukulan lawan, menyerap energi pukulannya, dan kemudian dikembalikan energinya untuk menyerang balik lawan, dilipatgandakan dengan energi milik kita sendiri. Jadi pukulan kita 'double power' karena akumulasi dari energi milik lawan ditambah energi dari pukulan kita sendiri.

Mantap ya? Menyerang dan melumpuhkan lawan dengan energi milik mereka sendiri.

Sobat properti, jurus Taichi juga bisa anda gunakan dalam 'pertempuran' menaklukan MPT (mitra pemilik tanah). Anda bisa menaklukkan MPT dengan cara membalikkan statement penawaran dari dia sendiri soal harga tanah, agar outputnya di akhir negoisasi bisa tercapai harga tanah yang ideal dan wajar.

Apa maksudnya? Langkah dan tahapan berikut mungkin bisa membantu anda lebih memahami substansi dari artikel ini.

#1. Carilah dan kumpulkan data kompetitor yang berada dalam radius kisaran 2 KM dari lokasi lahan yang sedang/akan anda prospek. Usahakan anda mengetahui data harga borongan bangunan per meter persegi dari kompetitor. Pisahkan unsur PPN dari data yang anda kumpulkan. Misal ;

GRIYA TRALALA
Harga T-50/120 = Rp 260.000.000
Harga Bangunan @ 2.000.000/m2

KAMPOENG ADEM AYEM
Harga T-36/90 = Rp 176.500.000
Harga Bangunan @ 1.500.000/m2

#2. Lakukan survei lahan yang sedang anda prospek.

#3. Temui MPT (mitra pemilik tanah) dan tanyakan kepada MPT berapa penawaran harga tanah per-m2 yang dia minta.

#4. Jangan dikomentari dan ditawar dahulu. Berapapun harga tanah yang dia sebutkan anda iyakan saja. Sebagai contoh; MPT menyebutkan harga tanah = Rp 300.000/m2

#5. Buatkanlah detail perhitungan seperti dibawah ini;

* MENGHITUNG HARGA JUAL TANAH

Harga tanah (brutto) = 300.000/m2
Asumsi efektivitas = 60%

Harga tanah (netto) = 500.000/m2
Desain Perijinan = 10.000/m2
Pematangan Lahan = 190.000/m2
Overhead Cost = 150.000/m2
--------------------------------------
Harga Pokok Tanah = 850.000/m2

Laba = 500.000/m2

Harga Jual Tanah = 1.350.000/m2


* MENGHITUNG HARGA T-50/120

Bangunan
50 x 2.000.000 = 100.000.000
Tanah
120 x 1.350.000 = 162.000.000
Listrik, Air, IMB, SHGB = 7.500.000
---------------------------------------
Sub Total Harga = 269.500.000

PPH Final 5% = 13.475.000
Gimmick 2% = 5.390.000
------------------------------
Total Harga = 288.365.000

#6. Minta kepada MPT untuk membandingkan dengan harga GRIYA TRALALA untuk type dan luasan tanah yang sama, nampak sekali harga jual anda lebih mahal dan tidak kompetitif.


#7. Buatkanlah lagi detail perhitungan lainnya seperti dibawah ini;

* MENGHITUNG HARGA JUAL TANAH

Harga tanah (brutto) = 300.000/m2
Asumsi efektivitas = 60%

Harga tanah (netto) = 500.000/m2
Desain Perijinan = 10.000/m2
Pematangan Lahan = 190.000/m2
Overhead Cost = 150.000/m2
-------------------------------------
Harga Pokok Tanah = 850.000/m2

Laba = 500.000/m2

Harga Jual Tanah = 1.350.000/m2

* MENGHITUNG HARGA T-36/90

Bangunan
36 x 1.500.000 = 54.000.000
Tanah
90 x 1.350.000 = 121.500.000
Listrik, Air, IMB, SHGB = 7.500.000
---------------------------------------
Sub Total Harga = 183.000.000

PPH Final 5% = 9.150.000
Gimmick 2% = 3.660.000
-----------------------------
Total Harga = 195.810.000

#8. Minta kepada MPT untuk membandingkan dengan harga KAMPOENG ADEM AYEM untuk type dan luasan tanah yang sama, nampak sekali harga jual anda lebih mahal dan tidak kompetitif.

Sobat properti, sampai di tahapan ini anda telah menunjukkan kepada MPT bahwa dengan harga penawaran tanah per meter persegi yang dia sebutkan (Rp 300.000/m2), outnya dalam perhitungan diatas sangat tidak kompetitif dan lebih mahal dari pesaing. Pasti dagangan anda tidak laku.

Sampaikan juga kepada pemilik tanah bahwa pembebanan biaya Desain Perijinan, biaya Pematangan Lahan dan biaya Overhead Cost dalam perhitungan tersebut memakai asumsi konservatif dan efisien. Pembebanan laba juga sesuai rasio umumnya didalam bisnis properti, yaitu Laba = 1x harga perolehan lahan.

Jika semua variabel lain dianggarkan secara normal, dan hasil perhitungan menunjukkan HARGA JUAL produk anda tidak kompetitif, jadi apa kesimpulannya???

Kesimpulan;
Harga tanahnya KEMAHALAN.
Sehingga harus dikoreksi/diturunkan.

#9. Buatlah lagi perhitungan dengan memakai asumsi harga tanah sesuai estimasi kita, supaya menghasilkan output harga jual yang kompetitif.
Misal; asumsi Rp 180.000/m2

* MENGHITUNG HARGA JUAL TANAH

Harga tanah (brutto) = 180.000/m2
Asumsi efektivitas = 60%

Harga tanah (netto) = 300.000/m2
Desain Perijinan = 10.000/m2
Pematangan Lahan = 190.000/m2
Overhead Cost = 150.000/m2
-------------------------------------
Harga Pokok Tanah = 650.000/m2

Laba = 300.000/m2

Harga Jual Tanah = 950.000/m2

* MENGHITUNG HARGA T-36/90

Bangunan
36 x 1.500.000 = 54.000.000
Tanah
90 x 950.000 = 85.500.000
Listrik, Air, IMB, SHGB = 7.500.000
---------------------------------------
Sub Total Harga = 147.000.000

PPH Final 5% = 7.350.000
Gimmick 2% = 2.940.000
------------------------------
Total Harga = 157.290. 000

Nah, ini baru kompetitif. Karena jika dikomparasi dengan harga jual type bangunan dan luasan tanah yang sama dengan KAMPOENG ADEM AYEM, harga jual produk anda masih bersaing.

* MENGHITUNG HARGA JUAL TANAH

Harga tanah (brutto) = 180.000/m2
Asumsi efektivitas = 60%

Harga tanah (netto) = 300.000/m2
Desain Perijinan = 10.000/m2
Pematangan Lahan = 190.000/m2
Overhead Cost = 150.000/m2
-------------------------------------
Harga Pokok Tanah = 650.000/m2

Laba = 300.000/m2

Harga Jual Tanah = 950.000/m2

* MENGHITUNG HARGA T-50/120

Bangunan
50 x 2.000.000 = 100.000.000
Tanah
120 x 950.000 = 114.000.000
Listrik, Air, IMB, SHGB = 7.500.000
---------------------------------------

Sub Total Harga = 221.500.000

PPH Final 5% = 11.075.000
Gimmick 2% = 4.430.000
--------------------------------------
Total Harga = 237.005.000

Nah, ini baru kompetitif. Karena jika dikomparasi dengan harga jual type bangunan dan luasan tanah yang sama dengan GRIYA TRALALA, harga jual produk anda masih bersaing.

Sobat properti, jurus taichi mengajarkan kepada kita supaya jangan menawar harga yang dibuka oleh MPT. Tapi tunjukkanlah kepada MPT bahwa dengan harga tanah versi MPT, harga jual produk tidak kompetitif. Tunjukkan semua perhitungan diatas.

Jika produk tidak kompetitif, dagangan tidak laku. Bisnisnya tidak menarik. Mana ada mitra yang mau mengembangkan lahan milik MPT jika secara bisnis tidak menarik??? Ketuklah hati MPT dan sadarkan dia dengan hasil perhitungan tersebut. Serangan balik berupa 'harga tidak kompetitif' terjadi akibat MPT yang seenaknya menyerang kita dengan menyebut harga tanah sembarangan dan tidak wajar. Kita mainkan jurus taichi disini.

Jika memang MPT mau mencari solusi dan deal secara win-win, pastinya dia harus setuju dengan harga yang kita usulkan berdasarkan simulasi hasil perhitungan. Jadi kita menawar harga tanah bukan karena tak rela harga tanah per meter persegi milik MPT dinilai tinggi. Melainkan karena kita mau bisnis dan tentunya berharap dagangan kita laku. Dagangan laku berarti harga jualnya mesti kompetitif, dan harga kompetitif bisa terjadi apabila MPT menurunkan harga tanahnya.

Jika MPT mau, syukurlah. Anda bisa lanjutkan sampai deal. Jika MPT tetap tak mau bergeming dengan harga awalnya, ya tinggalkan saja. Setiap negoisasi tak harus deal. Tinggalkan saja, cari prospek lain. Diluaran sana masih banyak opportunity lain yang berseliweran.

YUK BISNIS PROPERTI

WORKSHOP PROPERTI PRIVATE
CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG
Workshop Properti 2 Hari CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG akan segera diselenggarakan lagi tgl 14 - 15 sEPTEMBER 2013 mendatang, di Hotel Oasis Amir, Senen JAKARTA, dengan biaya mulai Rp. 3.000.000,-.

Ini adalah Workshopnya PERGURUAN KUNGFU PROPERTI dengan trainer Ir ARI WIBOWO (praktisi properti 18 tahun) yang siap menginspirasi anda memulai bisnis properti, dengan mengajarkan banyak hal-hal penting yang anda perlukan guna menjadi praktisi properti, yaitu;

1. Teknik memiliki saham besar dengan setoran kecil.
2. Teknik mengakuisisi lahan dengan skenario legal dan skenario pembayaran yang aman.
3. Teknik menghitung proyek properti secara Quick Count.
4. Teknik membuat ACTION PLAN yang menjadi acuan pelaksanaan proyek.
5. Teknik membuat MARKETING PLAN supaya jualan anda laris manis
6. Dan lain-lain
Early bird Rp. 2.500.000,- hanya untuk 3 pendaftar pertama. Peserta ke 4 dan selanjutnya sudah dikenai biaya normal Rp. 3.000.000,- 
Pembayaran dilakukan ke;
BCA cab. Ungaran
Atas nama ARI WIBOWO
A/C 222 0365789, 
konfirmasi pembayaran ke no HP Ari Wibowo : 0878 325 11 888.
Info lebih lanjut hubungi;
  • Sdr. Iwan : 0813 2508 8845

    Senin, 02 April 2012

    Strategi Pemasaran Properti : BERBUAH SEKALI LALU MATI

    Strategi Memberdayakan Sales Force
    BERBUAH SEKALI LALU MATI

    AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Saya punya sepupu yang baru lulus kuliah dan bekerja di sebuah maskapai asuransi. Saya tahu dia bekerja di maskapai asuransi karena akhir Pebruari 2012 yang lalu dia mengunjungi saya dan menawarkan polis asuransinya.

    Eh, awal April 2012 dia kontak saya kok mengaku sudah nganggur dan minta job. Saya tanya kenapa tak dilanjut kerja di asuransi? Jawabnya; jualan polis susah. Selama 2 bulan kerja cuma bisa jual 2 polis saja. Sebulan 1 polis. Yang beli polis adalah kakak tunangannya, dan satunya lagi ortu sahabatnya. Setelah itu dia susah cari prospek lagi.

    Hmm .... Kerja 2 bulan menjual 2 polis. Tidak produktif, lalu memilih keluar. Tapi tak bisa disebut gagal karena jelek-jelek bisa menjual 2 polis juga lho.

    Pembeli polisnya bukan orang luar yang tidak dikenal sama sekali dan kemudian diprospek sampai closing. Pembelinya adalah calon kakak iparnya sendiri. Pasti tunangannya membantu menjual polis ke kakaknya. Dan satu lagi ortu sahabatnya. Semuanya berada di ring 1 (pihak yang sudah dikenal dengan baik sebelumnya).

    Sobat properti, kasus yang dialami sepupu saya itu sering terjadi di dunia marketing. Banyak orang yang tak punya minat dan talent di bidang pemasaran, tapi terjebak masuk menjadi sales karena perlu pekerjaan. Sempat produktif 1 atau 2x lalu putus asa dan mundur mencari peluang lain.

    Nah, kenapa kita tidak memanfaatkan orang-orang yang terjebak dalam kondisi bingung mencari pekerjaan seperti itu sebagai sales force kita???

    Pasang saja iklan seperti ini;

    DEVELOPER MENCARI STAF DENGAN SYARAT; D3/S1, KOMUNIKATIF, BISA MS OFFICE, USIA MAX 35. KIRIM LAMARAN KE .............

    Ingat, iklan disamarkan jangan sampai mengarah ke profesi sales, atau terkesan iklan MLM, karena dua hal tersebut saat ini kurang begitu diminati pelamar pekerjaan. Kalau lowongan kerjanya 'seolah-olah' mencari staf kantoran, biasanya diserbu pelamar.

    Jika pelamar sudah terkumpul kisaran 30 - 50 orang, undanglah dan kumpulkan mereka pada hari/waktu/tempat tertentu untuk dibriefing dan diberi penawaran untuk menjadi sales force kita dengan jabatan MARKETING EXECUTIVE alias Staf Pemasaran Lepas. Ada embel-embel STAF, setidaknya tidak menyimpang dari bunyi iklan lowongan kerja.

    Janjikan marketing fee yang menarik, misal Rp 1.500.000/unit (syukur bisa lebih, yang penting dialokasikan terlebih dahulu budgetnya di Action Plan) dengan cara pembayaran ;

    - Rp 250.000 diklaim saat konsumen membayar Uang Tanda Jadi.
    - Rp 1.250.000 diklaim saat konsumen sudah AJB/akad kredit.

    Marketing Executive yang produktif alias berhasil menjual minimal 1 unit dalam 1 bulan, berhak mendapat uang makan dan uang transport Rp 500.000 di bulan tersebut. Tidak menjual 1 unitpun berarti tak berhak klaim uang makan/transport apapun.

    Motivasilah mereka. Bekali mereka dengan product knowledge dan berbagai benefit yang dimiliki produk properti anda. Berikan marketing tools seperlunya.

    Mungkin separoh dari pelamar tadi kecewa dan tak interest dengan peluang yang ditawarkan sebagai Marketing Executive. Tapi setidaknya mereka sudah mendengar dan mengetahui produk kita, dan membantu mengabarkan produk kita ke orang-orang disekitarnya.

    Mungkin separoh dari pelamar tertarik dengan peluang yang kita tawarkan, dan akan mencoba menjalankan profesi sebagai pemasar produk kita, dengan tujuan memburu marketing fee dan uang makan/transport.

    Mungkin dari belasan atau puluhan pelamar yang bersedia mengambil peluang menjadi Marketing Executive tadi hanya ada 3 - 5 orang yang produktif dan berhasil menjual. Sisanya gagal menjual.

    Jika ada 3 - 5 orang yang produktif dan berhasil menjual 1 atau 2 unit saja dan selanjutnya mereka kehabisan prospek dan mundur dari jabatannya sebagai Marketing Executive, lumayan bukan jika 3 - 5 orang tadi berkontribusi membukukan angka penjualan sejumlah 3 s/d 10 unit dalam bulan berjalan?

    Lakukan hal yang sama sebulan 2x. Biaya yang anda keluarkan cuma pasang iklan baris lowongan kerja, ditambah menyediakan snack/konsumsi pada saat melakukan briefing ke pelamar-pelamar yang dikumpulkan.

    Jika ada 30 - 50 pelamar yang anda kumpulkan, dan kemudian hanya 10% saja yang produktif sesaat dan setelah itu tumbang, tak ada ruginya bagi kita. Setidaknya mereka pernah menjual 1 atau 2 unit.

    Kumpulkan lagi 50 pelamar berikutnya, dibriefing, dimotivasi. Kumpulkan lagi 50 pelamar selanjutnya, dibriefing, dimotivasi. Begitu seterusnya. Ini hanya memainkan strategi Turn Over saja. Angka pertumbuhan pencari kerja itu terus bertambah dari waktu ke waktu. Manfaatkan mereka. Berdayakan mereka sebagai sales force anda. Sekali produktif lalu non aktif. Berbuah sekali lalu mati.

    Selamat mencoba Strategi Pemasaran Properti ini.
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    ShareThis